Just Your Smile 

Bunga menatap pemandangan di sekitarnya dengan tatapan kosong, pikiran nya masih tertuju pada satu hal, satu hal yang membuat nya menjadi seperti ini. Ia melangkahkan kaki nya dengan lemas, tas coklat nya yg di jinjing dilengan kiri dan tanpa sadar kini ia sudah berada di ambang pintu rumah nya. “ Kau sudah pulang ? “ Tanya Jasmine yang memandang aneh wajah adik nya itu. Namun taka ada jawaban yang terdengar, seperti nya Bunga tak menggubris perkataan kakak nya itu.
Bunga segera berbaring diatas tempat tidur nya yang sangat empuk, ia sudah merasa lelah dibebani pikiran pikiran semacam ini. Sudah cukup bagi nya untuk terus memikir kan orang itu. Yaaaa… orang itu orang yang selalu ada didalam pikiran nya, entah sejak kapan, dia mulai menetap di pikiran nya. Padahal sebelum sebelum nya ia tak seperti ini. Tapi, tadi ia merasakan sakit saat melihat nya bersama seorang gadis di Taman.
Rasa nya berat untuk melangkahkan kaki, mengingat kejadian kemarin yang membuat nya menjadi gila seperti ini, enggan seklali rasanya ia melihat orang itu, namun ia harus pintar menyimpan perasaannya ini, Bunga tak ingin menampakkan sikap sikap aneh nya ini disekolah, karena cukup diri nya saja yang harus menjaga dan menyimpan rasa ini.
Seperti biasa, Bunga berjalan dengan langkah yang pelan ia berusaha menampakkan senyuman yang memang biasa dia lakukan setiap hari. “ Pagi ! “ tiba tiba terdengar suara dibelakang nya. Bunga terdiam sesaat, lalu menoleh segera, “ehh.. pagi juga” balas Bunga. “tak biasa nya kau datang sesiang ini” ucap Malda, yang ternyata teman sebangku Bunga. “ aku lupa memasang alarm, sudah untung aku tak terlambat” jawab Bunga santai. “ ternyata kau bias lupa juga “ canda Malda, Bunga pun hanya tersenyum lembut.
Bunga dan Malda segera menduduki bangku nya. Ketika Bunga hendak menaruh tas nya, tanpa sengaja Bunga melihat sosok dia, dia yang akhir akhir ini selalu ada di pikiran nya. Yaaa… dia adalah Reno, teman sekelas nya. Buru buru Bunga membalikkan badan, ia tak ingin terus melihat Reno. Tapi…. “ Bunga ! “ sahut seseorang dari belakang. “ kau sudah datang rupa nya “ sahut nya lagi. “yaa tuhan dia memanggil ku “ Ucap Bunga dalam hati. “ aku menunggumu daritadi, kau hari ini telat rupanya” Reno pun kini menghampiri Bunga. “ ada apa? “ balas Bunga tenang. “ Kau lupa ? kemaren lusa kau janji akan membawa artikel untuk mading kelas kita kan ? “ ucap nya. Ya ampun, benar… aku lupa membawa artikel nya, kenapa bisa seceroboh ini sih. “mmm… maaf Ren, aku lupa membawa nya” Bunga benar benar sangat menyesal akan kecerobohan nya. Pasal nya ia sudah janji bahwa ia yang akan membuat artikel untuk mading kelas nya minggu ini.a
“jadi, kau memang lupa yah.. okay tak masalah aku bisa meminta Lutfi untuk memberikan artikel yang dibawanya untuk mengisi madding kali ini”, timpal Reno sembari tersenyum. OMG…. Dia tersenyum lagi senyuman nya yang begitu manis dan tulus itu benar benar me,mbuat ku hampir terjatuh lagi. “Maafkan aku, aku sangat menyesal” ucap Bunga. “Tak apa, aku mengerti” Reno mengepak ngepak bahu Bunga yang berada di depan nya, dan berlalu pergi menghampiri Lutfi.
“Kau lupa lagi Bunga”, Malda menoleh pada nya. “Heemm..” sahut Bunga. “kau pengingat yang baik, aku kira kau tidak pernah akan lupa tapi ternyata kau lupa juga” canda Malda lagi. “haha.. kau ada ada saja, sejenius itukah ingatan ku menurut mu?” timbal Bunga “habis biasa nya kau selalu memngingat apapun, sampai hal kecilpun kau ingat” jawab Malda, “Oh ya?” sahut Bunga, lalu bel pun berbunyi tanda nya jam pelajaran pun dimulai.
“Bunga, aku pulang duluan yaa..” Malda pun melambaikan tangan nya dan pergi berlari lari kecil meninggalkan Bunga yang saat itu masih membereskan buku-buku nya. Selesai memasukkan semua buku nya kedalam tas Bunga segera berdiri dan meninggalkan kelas. Namun langkah nya terhenti ketika ia mendengar DIA memanggil nama nya. “Bunga…!” teriak nya. Bunga berbalik dan berkata “ada apa?” Reno berjalan menjauh dari kursi nya dan memungut sesuatu dilantai. “ini punyamu bukan? Kau menjatuhkan nya tadi”, Reno melambai lambaikan gantungan kunci Bunga didepan wajah nya. “ Ohhh.. aku tak sadar telah menjatuhkannya, terimakasih” Bunga sebisa mungkin merangkai kata kata yang keluar dari mulutnya dengan hati-hati, ia tak ingin terlihat canggung sekalipun didepan Reno. “Yaappp..sama sama, aku duluan yah.. Byeee” Reno pun pergi berlalu, Bunga hanya menatap punggung nya dengan lemas.
“kau tahu, kenapa aku bisa memiliki perasaan ini? Kau tahu kenapa kau bisa berada dipikaran ku ini? Itu semua karena senyuman mu yang begitu tulus. Saat malam dan bintang pun mulai Nampak, aku tak henti memandang nya, memandang benda berkilauan dilangit yang terlihat sangat kecil dari tempat ku berpijak. Namun walawpun bintang begitu kecil dan hampir tak terlihat, ia memiliki sinar yang begitu berkilauan hingga membuat ku nyaman untuk tetap memandang nya. Karena melihat nya saja membuat ku bahagia dan tersenyum. Aku sempat berfikir bahwa seandainya ada seseorang yang mampu membuat ku sebahagia ini ketika aku melihat dan memandang nya, aku pasti akan sangat senang sekali. Dan terbukti orang itu kini ada, dan itu adalah kau Reno. Saat melihat senyuman mu saja, aku merasa sangat nyaman, bahkan bahagia. Andai kau tahu itu?” ucap Bunga dalam hati.
Bunga mengambil tas kecil nya, dan segera menutup pintu kamar nya. Ia diminta Yasmine untuk pergi ke Toko Buku. Yasmine meminta tolong adik nya untuk membantu nya mencari buku buku untuk skripsi nya nanti. Sudah satu jam Yasmine muter-muter tapi ia tak menemukan buku yang dicarinya sampai akhir nya ia menelpon Bunga dan meminta nya datang segera ke toko buku.
“Kak, aku bantu cari didaerah sana yah” ucap Bunga, “Sipp,tolong yah” sahut Yasmine. Bunga segera berjalan menuju daerah yang tadi ditunjuk nya. Saat mencari-cari buku tiba-tiba bahu nya ditepuk. “Bunga?” ucap seseorang. “Reno?” ucap Bunga kaget, ia tak menyangka bias bertemu Reno disini. “Kau sedang apa? Beli buku?” Tanya Reno. “ahh..tidak, aku sedang menemani kakak ku mencarikan buku yang dibutuhkannya” sahut Bunga tersenyum. “Reno !!! ” terdengar suara lain dan pemilik suara itu menghampiri mereka. “ehh sorry, ini aku menyapa teman ku dulu, dia teman sekelasku, nama nya Bunga. Dan bunga ini Helen” detail Reno dan memperkenalkan 2 wanita ini.
Wajah gadis itu begitu anggun, tinggi, rambut nya hitam panjang, mata nya indah, dan penampilan nya pun begitu menarik sekali. “ Siapa gadis ini?? Apa dia yang aku lihat tempo itu bersama Reno? Kalau memang benar, berarti gadis ini……..” gurau nya dalam hati. “salam kenal,” ucap Helen seketika. “senang bertemu dengan mu Helen” balas Bunga sembari bersalam dengan nya. Tak lama kemudian Reno melihat jam tangan hitam dilengan nya, “Oh ya, aku harus segera pergi.. Bunga, kami duluan yah sampai jumpa” Reno pamit dan tersenyum, Helen pun tersenyum pada Bunga dan mereka pun berlalu. “Mengapa aku merasakan sakit ini lagi??” ucap Bunga dalam hati. Bunga merasa sesuatu telah menusuk hati nya.
            Hari pun berganti, pagi ini Bunga berangkat ke sekolah sangat pagi dan terlihat sangat buru-buru. “Mah, kak, aku berangkat” pamit Bunga. “Bunga sarapan dulu !! “ suruh sang mamah, tetapi ternyata Bunga sudah pergi tanpa mengisi perut nya. Buru-buru Bunga pergi ke kelasnya dan segera melihat kolong meja nya. “aahh kok tidak ada ? “ gerutu Bunga. “ kalau tak jatuh disini berarti gantungan ku memang hilang” Ucap nya gelisah.
            Tiba-tiba terdengar suara hentakan sepatu, “Kau mencari ini?” Reno menunjukkan gantungan kunci lumba-lumba yang di genggam nya pada Bunga. “aaa ketemu” Bunga pun langsung mengambil nya. Dengan girang. “kemarin aku menemukan itu di dekat pintu, aku memungutnya dan aku langsung tahu kalau ini punya mu, karena sebelum nya kau juga pernah menjatuhkan ini.karena aku tahu kau pasti akan pergi sepagi ini untuk mencari gantungan itu, makanya aku berpikir untuk datang sepagi ini juga karena pasti kau sedang gelisah mencari itu” jelas Reno dengan diiringi senyuman tulus nya. “lagi lagi senyuman itu” ucap Bunga dalam hati. “aku sungguh berterimakasih Ren” jawab bunga sembari membalas senyuman Reno. “Tak usah sungkan begitu” sahut Reno. Bunga merasa jantung nya berdebar lagi, ia benar benar bingung saat itu, entah kata apa lagi yang ingin di ucap nya.
            “Heii.. kau melamun?” Tanya Reno seketiks. “ahh tidakk…” sahut Bunga. “Kau belum sarapan kan?” Tanya Reno lagi. “hmm.. aku buru buru jadi tak sempat sarapan” jawab Bunga. “ya tuhan… aku benar benar tak kuat menahan rasa canggung ini” ucap Bunga dalam hati. “sudah kuduga, ayo kita ke kantin, kita sarapan disana” Reno langsung menyimpan tas nya. “APA ?? dia mengajak ku ke kantin ?? yang benar saja?? Reno… kau benar benar ingin membuat jantung ku lepas !! “ gerutu Bunga lagi dalam hati. “Ayoo.. pergi.. !! “ ajak Reno sembari menarik lengan Bunga.
            Kini Bunga berjalan disamping Reno, yaaaaa orang yang menetap dipikirannya kini sedang berada disamping nya. Bunga hanya menunduk kebawah bukan sedang menatap langkah kaki nya, tetapi ia malah menatap langkah kaki Reno “Entah sejak kapan aku memiliki perasaan ini pada mu, tapi yang jelas kau tak perlu tahu, dan memang aku tak ingin kau tahu. aku hanya ingin menyimpan perasaan ini saja.Kau tahu alasannya mengapa?? Karena melihat senyuman mu saja aku sudah merasa bahagia dan aku merasa ini sudah cukup” ucap Bunga dalam hat. Saat Bunga melirik Reno dan Reno pun melirik nya, senyuman pun kembali terlukis di wajah Reno. “walaw sepertinya aku tak bias memilikimu, namun senyuman mu pun sudah cukup bagi ku” Bunga pun membalas senyumannya.

Kumpulan Sinopsis Novel Karya Ilana Tan

Summer in Seoul

Jung Tae-Woo?penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali sete lah empat tahun menghindari dunia showbiz.

"Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku," kata Jung Tae-Woo pada gadis di hadapannya.

Sandy alias Han Soon-Hee?gadis blasteran Indonesia-Korea yang sudah mengenali Jung Tae-Woo sejak awal, namun sedikit pun

tidak terkesan.

Sandy mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki itu, lalu berkata, "Baiklah, asalkan wajahku tidak terlihat."

Awalnya Jung Tae-Woo tidak curiga kenapa Sandy langsung menerima tawarannya. Sementara Sandy hanya bisa berharap ia tidak akan menyesali keputusannya terlibat dengan Jung Tae-Woo. Hari-hari musim panas sebagai "kekasih" Jung Tae-Woo dimulai. Perubahan rasa itu pun ada. Namun keduanya tidak menyadari kebenaran kisah empat tahun lalu sedang mengejar mereka.


Tebal: 280 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Terbit : 2006
Harga: Rp 51.000

Autumn in Paris

Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugur. Ia mengira sudah memiliki se g alanya dalam hidup... sampai ia bertemu Tatsuya Fujisawa yang susah ditebak dan selalu me mbangkitkan rasa penasarannya sejak awal.
Tatsuya Fujisawa benci Paris dan musim gugur. Ia datang ke Paris
untuk mencari orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona pada Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya... juga mengubah dunianya.Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan.
Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa... arti tak berdaya... Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup....
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Terbit : 2007
Jumlah Halaman : 268 hal
Harga : Rp 38.500


Winter In Tokyo

Tetangga baruku, Nishimura Kazuto, datang ke Tokyo untuk mencari suasana baru. Itulah katanya, tapi menurutku alasannya lebih dari itu. Dia orang yang baik, menyenangkan, dan bisa diandalkan.
Perlahan-lahan---mungkin sejak malam Natal itu---aku mulai memandangnya dengan cara yang berbeda. Dan sejak itu pula rasanya sulit membayangkan hidup tanpa dia.---Keiko tentang Kazuto
Sejak awal aku sudah merasa ada sesuatu yang menari dari Ishida Keiko. Segalanya terasa menyenangkan bila dia ada. Segalanya terasa baik bila dia ada. Saat ini di dalam hatinya masih ada seseorang yang ditunggunya.
Cinta pertamanya. Kuharap dia bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatku. Karena hidup tanpa dirinya sama sekali bukan hidup.---Kazuto tentang KeikoMereka pertama kali bertemu di awal musim dingin di Tokyo. Selama sebulan bersama, perasaan baru pun mulai terbentuk. Lalu segalanya berubah ketika suatu hari salah seorang dari mereka terbangun dan sama sekali tidak mengingat semua yang terjadi selama sebulan terakhir, termasuk orang yang tadinya sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya...
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Terbit : 2008
Jumlah Halaman: 320 hal
Harga : Rp 40.000

Spring In London

Gadis itu tidak menyukainya. Kenapa?

Astaga, ia---Danny Jo---adalah orang yang baik. Sungguh! Ia selalu bersikap ramah, sopan dan menyenangkan. Lalu kenapa Naomi Ishida menjauhinya seperti wabah penyakit? Bagaimana mereka bisa bekerja sama dalam pembuatan video musik ini kalau gadis itu mengacuhkannya setiap saat? Kesalahan apa yang sudah dia lakukan?

Bagaimanapun juga Danny bukan orang yang gampang menyerah. Ia akan mencoba mendekati Naomi untuk mencari tahu alasan gadis itu memusuhinya.

Tetapi ada dua hal yang tidak diperhitungkan Danny. Yang pertama adalah kemungkinan ia akan jatuh cinta pada Naomi Ishida yang dingin, misterius, dan penuh rahasia itu. Dan yang kedua adalah kemungkinan ia akan menguak rahasia gelap yang bisa menghancurkan mereka berdua dan orang-orang yang mereka sayangi.

Detail Buku

-Judul : Spring in London
-oleh :Ilana Tan
-Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
-Terbit: 2010-2-9
-Jumlah Halaman :240
- Harga : Rp 39.000,-